BUDAYA POSITIF DAN KEUNIKAN ORANG JERMAN
Budaya Jerman dan Indonesia memang kadang bertolak belakang. Hal ini wajar mengingat budaya Jerman berkiblat ke barat sedangkan Indonesia ke timur, sampai kapanpun nggak akan pernah bisa menyatu.
Sebagai orang yang berpikiran terbuka, hal paling baik yang harus kita lakukan hanyalah memahami perbedaan tersebut, lalu mengharagai serta tidak selalu berpendapat bahwa budaya timur adalah budaya yang paling baik (ethnosentris). Yang namanya budaya, atau istiadat, tidak serta merta hadir dan tercipta. Semuanya bisa dipelajari, diakulturasi, dan (mungkin) diterima (mungkin) juga tidak. Budaya tradisional Indonesia sendiri yang sekarang ada, juga dibawa oleh koloni Belanda, saudagar Arab dan India, pengaruh kebudayaan Malay, dsb. Sedangkan pengaruh pesatnya teknologi dan pengaruh internet serta globalisasi juga mempengaruhi budaya modern Indonesia, seperti pengaruh musik dan film Boolywood, Hoolywood, Korea, Jepang, dan banyak lagi.
Kali ini saya akan membahas budaya positif dan keunikan orang jerman yang bertolak belakang dengan orang indonesia,;
1. Tepat waktu
Sebagai orang yang berpikiran terbuka, hal paling baik yang harus kita lakukan hanyalah memahami perbedaan tersebut, lalu mengharagai serta tidak selalu berpendapat bahwa budaya timur adalah budaya yang paling baik (ethnosentris). Yang namanya budaya, atau istiadat, tidak serta merta hadir dan tercipta. Semuanya bisa dipelajari, diakulturasi, dan (mungkin) diterima (mungkin) juga tidak. Budaya tradisional Indonesia sendiri yang sekarang ada, juga dibawa oleh koloni Belanda, saudagar Arab dan India, pengaruh kebudayaan Malay, dsb. Sedangkan pengaruh pesatnya teknologi dan pengaruh internet serta globalisasi juga mempengaruhi budaya modern Indonesia, seperti pengaruh musik dan film Boolywood, Hoolywood, Korea, Jepang, dan banyak lagi.
Kali ini saya akan membahas budaya positif dan keunikan orang jerman yang bertolak belakang dengan orang indonesia,;
Yang satu ini sudah tak usah diperjelas lagi. Di Jerman, semua orang serba menghargai waktu, dan serba tepat waktu. Beda dengan orang Indonesia yang janjiannya jam 8, datangnya bisa jam 9, 10 atau bahkan jam 11.
Apakah ini berarti nggak ada dan nggak boleh telat sama sekali? Tentu saja kadang ada keterlambatan, tapi kalau terlambat dari jam yang ditentukan, seseorang biasanya akan memberi tahu dengan cara menelepon atau sms atau bahkan di hari sebelumnya, agar orang yang lain tidak membuang-buang waktu mereka untuk menunggu.
2. Kepedulian terhadap lingkungan
3. Menyapa secara umum
Jika seorang konsumen masuk ke toko, terutama ke toko kecil, orang Jerman biasa menyapa sesuai waktu, misalnya "Guten Tag!" (selamat siang). Pelayan juga akan menyapa Anda. Sama halnya jika orang masuk ke ruang tunggu dokter. Jika akan pergi, orang mengatakan "Auf Wiedersehen" (sampai ketemu lagi) atau "Tschüß" untuk yang lebih informal.
4. Berjabat tangan
Kebiasaan menyapa orang bisa berbeda menurut kebiasaan lokal di berbagai tempat di Jerman. Jika bertemu seseorang untuk pertama kalinya, yang paling aman adalah berjabat tangan, jika Anda tidak tahu pasti kebiasaannya. Ini juga berlaku di antara orang muda. Yang penting, ketika berjabat tangan, Anda harus memandang mata orang yang disapa.
5.Meletakkan tangan diatas meja
Bagi sebagian orang Jerman, tidak sopan jika Anda menempatkan kedua tangan atau salah satu tangan di atas pangkuan, jika sedang bersama-sama menyantap hidangan di meja. Tapi itu bukan berarti siku juga boleh ditempatkan di meja. Yang paling mudah adalah menyandarkan pergelangan tangan di tepi meja, jika Anda tidak sedang menggunakan tangan untuk menyuap makanan.
6. Membawa Bingkisan
Jika diundang bertandang ke rumah orang Jerman, sebaiknya membawa bingkisan. Apalagi jika itu acara sosial resmi atau undangan makan malam. Membawa makanan agak riskan, dan sebaiknya tanya terlebih dahulu kepada tuan rumah. Yang biasa jadi bingkisan adalah sebotol anggur atau bunga. Tapi sebaiknya jangan mawar, karena dinilai terlalu romantis.
Itulah mungkin sebagian budaya positif dari orang jerman yang bertolak belakang dengan orang indonesia, mungkin masih banyak lagi budaya positif yang patut dicontoh
Comments
Post a Comment